Tampilkan postingan dengan label Info & Sains. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info & Sains. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Juli 2020

Hal-Hal Yang Perlu diperhatikan Sebelum Membeli Rumah di Perumahan

Memiliki hunian atau rumah sendiri merupakan idaman bagi setiap keluarga muda. Tinggal di rumah milik sendiri akan terasa lebih tenang ketimbang tinggal di rumah milik orang lain seperti rumah sewa atau kos. Meskipun biaya yang harus anda keluarkan cukup besar untuk membelinya, memiliki rumah sendiri membuat anda bebas untuk mendekorasi, merenovasi, atau bahkan mengecat ulang rumah anda.

beli rumah perumahan
via pixabay

Di kawasan perkotaan, ada banyak hunian perumahan yang bisa anda pilih untuk tempat tinggal anda bersama keluarga tercinta. Namun sebelum memutuskan untuk membelinya, ada beberapa hal penting untuk diperhatikan demi kepuasan anda nantinya. Berikut informasinya. 

1. Pilih dari Developer Terpercaya

Jika anda hendak membeli rumah di lingkungan perumahan, pilihlah developer atau pengembang yang sudah terpercaya agar tidak menyesal kemudian. Anda bisa pilih misalnya devoper yang sudah punya nama (reputasi baik) atau meminta rekomendasi dari teman yang lebih paham tentang itu. Hal ini penting terkait proses dan kepengurusan segala sesuatunya sampai rumah benar-benar telah siap huni. 

2. Lokasi Strategis

Demi kepuasan anda, pastikan rumah yang hendak anda beli berada di lokasi yang strategis dan nyaman untuk ditinggali. Lokasi yang strategis dapat dilihat dari berbagai sisi, misalnya kondisi fisik lingkungan perumahan yang hijau dan asri, adanya taman bunga, ketersediaan sarana prasarana seperti fasilitas olahraga, rumah ibadah, lapangan, atau juga dekat dengan pusat perbelanjaan dan lain sebagainya. 

3. Akses Mudah Dijangkau

akses rumah terjangkau
via pixabay

Kemudahan aksesibilitas merupakan unsur penting bagi anda yang disibukkan dengan kegiatan di luar rumah. Pastikan lokasi rumah yang dipilih tidak terlalu jauh dari jalan raya sehingga jarak tempuh ke tempat kerja atau sekolah lebih terakomodasi dan lebih mudah untuk dijangkau oleh transportasi umum. Jangan sampai anda menyesal saat menyadari bahwa jarak tempuh rumah anda cukup jauh atau sulit untuk dijangkau. 

4. Kelengkapan Fasilitas

Selain fasilitas di lingkungan perumahan, anda juga harus benar-benar memperhatikan kelengkapan fasilitas rumah yang hendak dijadikan sebagai tempat tinggal anda. Fasilitas-fasilitas tersebut misalnya mencakup ketersediaan air bersih, pasokan tenaga listrik, tempat pembuangan sampah, saluran telepon, garasi mobil dan fasilitas-fasilitas utama lainnya. Pastikan semuanya sudah sesuai dengan harapan dan keinginan anda. 

5. Faktor Keamanan Lingkungan

Faktor keamanan memang menjadi hal paling urgen untuk menjamin keamanan hidup anda. Pastikan kondisi lingkungan sekitar rumah tersebut tidak berada di daerah berbahaya seperti di bawah jaringan listrik tegangan tinggi, rawan banjir atau tanah longsor, sehingga lebih aman untuk ditempati. Perhatikan juga faktor keamanan lingkungan perumahan seperti ketersediaan petugas jaga/satpam untuk mengantisipasi berbagai macam tindak kejahatan yang mungkin rawan terjadi. 

6. Faktor Kesehatan Lingkungan

Lokasi lingkungan perumahan harus memenuhi kriteria yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah sesuai Peraturan Daerah setempat, salah satunya yaitu kriteria kesehatan. Rumah yang sehat mestinya didesain untuk ramah lingkungan, seperti misalnya material bangunan bersertifikat eco-friendly, mengutamakan cahaya dan aliran udara secara alami. Selain itu, pertimbangkan juga bahwa lokasi rumah tersebut bukan daerah yang mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas, pencemaran air permukaan dan air tanah dalam.

7. Faktor Sosial Budaya

Selain beberapa hal di atas, membeli rumah di kompleks perumahan juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan di sekitar perumahan tersebut. Perumahan yang baik juga harus mendukung konsep sosialisasi sekitar. Dengan demikian, setiap penghuni rumah mampu menjalin komunikasi yang baik dengan warga lainnya. Pertimbangkan juga keterkaitan dengan karakter sosial budaya masyarakat setempat, terutama aspek kontekstual terhadap lingkungan tradisional/ lokal setempat.

Itulah beberapa hal yang mesti anda perhatikan ketika hendak membeli rumah di lingkungan perumahan untuk tempat tinggal anda. Semoga bermanfaat.

Rabu, 27 Mei 2020

Mengenal Suku Nias dan Mitologinya

Masing-masing suku bangsa biasanya memiliki kisah, dongeng, legenda, atau mitologi yang mengisahkan cerita masa lampau tentang asal usul mereka jauh ke belakang dimulai sejak adanya manusia pertama hingga terciptanya suatu kolektif yang dikenal sebagai masyarakat atau pun suku bangsa. Kisah-kisah tersebut diwariskan secara turun-temurun sebagai milik bersama, sebagai simbol identitas bersama, dan sebagai alat legitimasi tentang keberadaan mereka. Salah satu contohnya adalah mengenai mitos mengenai terjadinya mado-mado (semacam marga patrilineal) dari masyarakat di pulau Nias. 

lompat batu suku nias
via kaskus.co.id

Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di Pulau Nias, terletak di sebelah barat pulau Sumatra dan secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sumatra Utara. Orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan Pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö = tanah). Suku Nias merupakan masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. 

Berdasarkan penelitian Arkeologi, keberadaan penghuni (manusia) di pulau Nias diperkirakan sudah ada sejak 12.000 tahun silam. Hasil penelitian menunjukan bahwa mereka bermigrasi dari daratan Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau menurut  Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu, hanya budaya Hoabinh, Vietnam, yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau asal-usul Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini menjadi negara disebut Vietnam. 

Sementara penelitian genetika terbaru menemukan bahwa masyarakat Nias berasal dari rumpun bangsa Austronesia, yang diperkirakan datang dari Taiwan melalui jalur Filipina 4.000-5.000 tahun lalu. Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa kromosom-Y dan mitokondria-DNA orang Nias sangat mirip dengan masyarakat Taiwan dan Filipina. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang. 

Mitologi Asal Usul Suku Nias

Menurut mitologi Nias, alam serta seluruh isinya diciptakan oleh Lowalangi. Langit yang diciptakannya berlapis sembilan. Setelah selesai mencipta langit, ia menciptakan satu pohon kehidupan yang disebut tora'a. Pohon itu kemudian berbuah dua dan harus dierami supaya menetas. Setelah dierami oleh seekor laba-laba yang merupakan jelmaan Lowalangi, menetaslah sepasang dewa pertama di alam semesta ini, yaitu Tuhamora'aangi Tuhamoraana'a yang berjenis kelamin laki-laki dan Burutiraoangi Burutiraoana'a yang berjenis kelamin perempuan. 

Salah satu keturunan sepasang dewa pertama itu bernama Sirao. Sirao kemudian menjadi raja langit lapisan pertama yang terletak paling dekat dengan bumi. Langit lapisan pertama ini disebut teteholi ana'a. Sirao mempunyai tiga orang istri dan dari mereka masing-masing menurunkan tiga orang anak laki-laki. Pada saat Sirao berusia lanjut dan hendak mengundurkan diri dari pemerintahan, timbul pertentangan di antara kesembilan putranya untuk memperebutkan singgasana. Untuk mencegah pertentangan itu, Sirao kemudian mengadakan sayembara ketangkasan menari di atas sembilan mata tombak.

Sayembara itu ternyata kemudian dimenangkan oleh putra bungsunya yang bernama Luo Mewona. Kebetulan juga putra bungsunya ini adalah putra yang paling dikasihi dan dihormati oleh rakyatnya. Hal itu disebabkan ia memiliki sifat rendah hati walaupun ia seorang yang gagah perkasa dan sangat bijaksana. Oleh karena itu, ia segera dikukuhkan sebagai dipertuan di teteholi ana'a menggantikan ayahnya. Untuk menentramkan kedelapan putranya yang lain, Sirao mengabulkan permohonan mereka untuk dinidadakan (diturunkan) ke tano niha atau tanah manusia, yang merupakan nama asli dari Pulau Nias. (diolah dari berbagai sumber